Hubungan Semiotika dengan Buku Puisi?

 

Ilmu yang mengkaji tentang suatu tanda ini erat kaitannya dengan kehidupan manusia yang kerap kali tidak disadari. Contoh Semiotika dalam kehidupan saya adalah puisi.



Saya menjadi bagian dari penikmat puisi, novel dan karya-karya fiksi lainnya, tapi puisi menjadi hal yang mendominasi diantara buku-buku lainnya. Entahlah, puisi seperti memiliki daya tarik tersendiri untuk saya. Selain dalam satu buku terdapat banyak judul, puisi juga mengajak pembaca untuk lebih berpikir keras.

Puisi juga menyajikan rentetan kalimat berbalut kemewahan. Setiap kata tertata elok. Setiap tetes tinta yang digoreskan sang penyair terciptalah puisi yang menakjubkan, mulai dari setiap larik yang berbaris anggun, setiap bait yang tersusun rapi, tak lupa dengan diksi indah yang selarasnya. Tentu lembar-lembar kertas sang penyair ikut menjadi saksi bisu atas kuatnya imajinasi. Puisi juga menjadi salah satu bukti eloknya karya dari sang pemuja untuk sang puan-nya.

Hm … sebenernya puisi tidak hanya rentetan kalimat cinta saja, tapi juga mencakup banyak hal. Tidak melulu membahas sang tuan yang mendamba perempuannya, tapi bisa juga berisi hal lain. Secara kebetulan saja kebanyakan buku yang saya baca bertema hampir sama, hanya pada buku kumpulan puisi dengan judul "Akhir Januari" Saja yang memiliki tema yang lebih luas. Buku puisi yang saya baca Minggu ini berjudul "Sunyi."

Kalimat-kalimat cinta dalam puisi juga kerap kali ditujukkan untuk Ayah, Ibu, Guru, Ramadhan, dan lain sebagainya.

Indahnya puisi tercipta juga bagaimana inspirasinya, kalau inspirasinya indah maka puisi yang tercipta akan sama indahnya.

Dari puisi-puisi yang saya baca juga banyak sekali menambah wawasan, menambah kosa kata dalam kepenulisan dan tentunya mendapatkan semacam kesenangan tersendiri, sebab membaca buku puisi Judah menjadi bagian dari hobi sejak lama.

Buku puisi yang saya baca adalah contoh dari Semiotika yang ada dalam kehidupan saya sehari-harinya. Pada buku berjudul "Sunyi" ini bertema melepas seseorang yang sangat dicintai, mereka merasa sama-sama jatuh, namun jatuh pada perasaan yang perbeda. Salah satu kalimatnya, "Satu pesan WhatsApp yang hanya menambah harap. Kamu mencintainya secara penuh, sedangkan dia separuh."

Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant. Pada elemen sign (tanda) saya menuliskan dengan objek "Sunyi" yang merupakan judul dari buku kumpulan puisi yang saya baca. Pada elemen kedua yaitu Object (objek) saya menuliskan "Buku." Dan elemen selanjutnya adalah interpretant (tafsiran) sayaenuliskan "Bentuk ungkapan."

Demikianlah buku puisi yang berjudul "Sunyi" tersebut yang menjadi bahasan dalam Semiotika kehidupan saya. Semoga dengan sedikit kisah saya dengan buku puisi berjudul "Sunyi" dapat dipahami dengan baik. Sekian, terimakasih banyak.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Literatur Review 20 Jurnal

Abstrak Penelitian Iklan Poster Cornetto Oreo